Selasa, 08 Mei 2012

Bebasnya “MIRAS”


·         Maraknya MIRAS di By Pass Cicalengka

Kab. Bandung,  Maraknya peredaran miras di by pass Cicalengka Kabupaten Bandung Jawa - Barat resahkan masyarakat, walaupun razia selalu digelar, tetapi, hasinya tidak maksimal, diduga sudah ada kong kalingkong dengan aparat setempat saat akan digelar razia, selain warung penjual miras selalu tutup, gudang miras yang ada diabaikan.

Daerah ini sangatlah rawan tindakan kriminal dari mulai penjambretan sampai penodongan, kepada para pengemudi yang kebetulan lewat jalur tersebut, ini dipicu dengan peredaran miras yang tinggi. Dengan mahalnya harga minuman tidak merendahkan pembeli, mengingat pengganti harga mahal minuman, pedagang miras sudah menyediakan “Tuak” sebagai penggantinya, hanya berbekal 5 rb sudah dapat 1 liter tuak yang dibungkus kantung kresek.


Ahmad (14) mengakui, ia membeli tuak sebagai campuran obat dextro, diminum sekaligus 30 butir obat dextro, ia kosumsi setiap 1 hari sekali sebelum bekerja sebagai pengamen, lain hal dengan junaedi (16), kepada pencari berita mengatakan membeli minuman murah dengan alasan, uang jajan dari orang tuanya sedikit ”jadi saya kumpulkan sama teman-teman”.

Dengan maraknya minuman keras dan pengonsumsinya selalu meningkatkan angka kriminal, pengguna jalan raya, terutama kendaraan roda dua hendaklah berhati-hati bila hendak melintas By pas Cicalengka, angka kriminal menurut cacatan kami sangatlah tinggi, dari mulai penjambretan tas sampai penodongan.

·         Pedagang Miras kucing - kucingan dengan FPI

Saat di gelar razia besar - besaran miras oleh FPI, tidak satupun warung tuak buka, diduga razia ini bocor.  Iring iringan FPI yang di ikuti mobil patroli POLISI, hanya melintas sempat berhenti Di salah satu kios tuak namun sudah tutup. Sumber yang bisa dipercaya, hal ini diduga kuat pedagang tuak sudah ada informasi dari petugas, petugas ini yang memdapat koordinasi uang dari hasil penjualan tuak. Mampukah penegak hukum mengungkap secara jujur dan benar atas kong-kalingkong ini, masyarakat sangat menunggu hasilnya.

Selain zat mempunyai efek tertentu terhadap tubuh manusia dan salah satu efek yang terdapat pada golongan psikoaktif dan Narkotika adalah kemampuannya untuk menimbulkan ketergantungan, sehingga zat ini disebut zat yang dapat menimbulkan ketergantungan (dependence producing drugs) yaitu antara lain: 

a.  Alkohol misalnya minuman keras.
b.  Narkotika misalnya, morfin, heroin, dan Pethidine.
c.   Kanabis misalnya Marjuana atau ganja. 

Dari uraian di atas jelaslah bahwa tindakan penyalahgunaan zat mempunyai kaitan yang erat dengan masalah ketergantungan zat (drug dependence). Yang dimaksud dengan ketergantungan zat adalah suatu kondisi yang memaksa seseorang menggunakan zat tersebut dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan mental atau menghindari diri dari penderitaan fisik dan mental (gejala ketagihan). Pada keadaan ini seseorang tidak dapat menghentikan pemakaian zat tersebut dan ia dapat mengalami ketergantungan pada satu macam zat saja atau lebih. 

Penyembuhan atau pengobatan ketergantungan zat merupakan suatu hal yang sulit, oleh karena itu maka tindakan pencegahan merupakan upaya yang sangat penting. Penyalahgunaan zat (NAPZA) di Indonesia merupakan masalah yang mulai timbul sejak + 26 tahun yang lalu. Masalah ini makin besar dan meluas sehingga pada akhirnya dinyatakan sebagai masalah nasional yang dalam penanggulangannya perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak. Pada tahun 1971 terbentuk Badan yang disebut BAKOLAK INPRES 6/1971. 

Factor sebagai konsumen miras :
a.  Perpecahan unit keluarga misalnya perceraian, keluarga yang berpindah-pindah, orang tua yang tidak ada/jarang di rumah dan sebagainya.
b.  Pengaruh media massa misalnya iklan mengenai obat-obatan dan zat.
c.   Perubahan teknologi yang cepat. Kaburnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya standar moral; (hal ini berarti perlu pembinaan Budi Pekerti - Akhlaq)
d.  Meningkatnya waktu menganggur. Ketidakseimbangan keadaan ekonomi misalnya kemiskinan, perbedaan ekonomi etno-rasial, kemewahan yang membosankan dan sebagainya.
e.  Menjadi manusia untuk orang lain

Tidak ada komentar: